Home Ganti Gaya Belajar

Apa itu Machine Learning?
Gaya Belajar Siswa

Teknologi machine learning (ML) merupakan salah satu cabang dari AI yang sangat menarik perhatian, kenapa? Karena machine learning merupakan mesin yang bisa belajar layaknya manusia.

Kecerdasan buatan pada pengaplikasiannya secara garis besar terbagi tujuh cabang, yaitu machine learning, natural language processing, expert system, vision, speech, planning dan robotics.

Cabang AI


Teknologi machine learning (ML) adalah mesin yang dikembangkan untuk bisa belajar dengan sendirinya tanpa arahan dari penggunanya. Pembelajaran mesin dikembangkan berdasarkan disiplin ilmu lainnya seperti statistika, matematika dan data mining sehingga mesin dapat belajar dengan menganalisa data tanpa perlu di program ulang atau diperintah.

Dalam hal ini machine learning memiliki kemampuan untuk memperoleh data yang ada dengan perintah ia sendiri. ML juga dapat mempelajari data yang ada dan data yang ia peroleh sehingga bisa melakukan tugas tertentu. Tugas yang dapat dilakukan oleh ML pun sangat beragam, tergantung dari apa yang ia pelajari.

Istilah machine learning pertama kali dikemukakan oleh beberapa ilmuwan matematika seperti Adrien Marie Legendre, Thomas Bayes dan Andrey Markov pada tahun 1920-an dengan mengemukakan dasar-dasar machine learning dan konsepnya. Sejak saat itu ML banyak yang mengembangkan. Salah satu contoh dari penerapan ML yang cukup terkenal adalah Deep Blue yang dibuat oleh IBM pada tahun 1996.

Ada beberapa teknik yang dimiliki oleh machine learning, namun secara luas ML memiliki dua teknik dasar belajar, yaitu supervised dan unsupervised.

Supervised Learning

Supervised Learning (pembelajaran terarah) adalah salah satu metode pembelajaran mesin dimana hasil yang diharapkan pengguna, sudah diketahui atau dimiliki informasinya oleh sistem. Hal ini berarti bahwa metode pembelajaran ini bekerja dengan memanfaatkan kembali data-data dan hasil output yang pernah dimasukkan oleh pengguna atau dikerjakan oleh sistem sebelumnya.Pada metode ini, pola input dan pola output dibutuhkan untuk mengenali suatu informasi dalam bank memori. Ketika suatu pola input dibentuk, sistem akan meneruskan rangsangan data hingga ke bank memori dan sistem output. Sistem output yang menerima rangsangan data akan menampilkan pola output dan mencocokkan polanya dengan pola input. Jika pola cocok, data akan ditampilkan dari bank memori dalam bentuk output. Apabila pola input dan pola output tidak ada yang cocok, maka output akan error. Dan jika nilai error cukup besar, pembelajaran lebih lanjut perlu dilakukan.

Beberapa contoh sistem algoritma yang menerapkan metode Supervised Learning adalah algoritma Hebbian (Hebb Rule), algoritma Perceptron, algoritma Adaline, algoritma Boltzman, algoritma Hapfield, dan algoritma Backpropagation.

Contoh Studi Kasus pemecahan masalah dengan metode Supervised Learning adalah misalnya kita ingin memilah email mana yang termasuk spam dan mana yang bukan. Saat pertama kali kita memutuskan suatu email dari pengirim tertentu adalah spam, sistem tidak memiliki data pemilahan sehingga semua email diterima sebagaimana mestinya. Namun setelah kita menandai email dari suatu pengirim adalah spam, sistem akan secara otomatis terus memasukkan email tersebut ke folder spam sampai kita membatalkan stempel atau pilihan spam pada si pengirim email tersebut.

Unsupervised Learning

Unsupervised Learning (pembelajaran tidak terarah) adalah metode lain dalam materi pembelajaran mesin. Konsep yang metode ini gunakan jauh berbeda dengan metode Supervised Learning dimana pada metode ini hasil yang diharapkan tidak dapat diketahui oleh siapapun. Dengan kata lain, hasil yang akan ditampilkan hanya bergantung kepada nilai bobot yang disusun pada awal pembangunan sistem dan tentu masih dalam ruang lingkup tertentu. Tujuan utama dari metode pembelajaran ini adalah agar para penggunanya dapat mengelompokkan objek-objek yang dinilai sejenis dalam ruang atau area tertentu. Metode pembelajaran ini sangat cocok digunakan untuk mencari atau mengklasifikasi suatu pola dari banyak objek sejenis yang tidak sepenuhnya sama.

Beberapa contoh sistem algoritma yang menggunakan metode Unsupervised Learning adalah algoritma kompetitif, algoritma Hebbian, algoritma Kohonen, algoritma Neocognitron.

Contoh Studi Kasus pemecahan masalah dengan metode Unsupervised Learning adalah misal suatu pusat perbelanjaan ingin melakukan bongkar muat terhadap satu truk berisi sepatu campur. Agar dapat dijual sepatu-sepatu tersebut perlu dikelompokkan brand dan ukurannya. Dalam hal ini, pihak pusat perbelanjaan tidak perlu memasukkan datanya terlebih dahulu karena data yang ada di lapangan saat itulah yang langsung diproses untuk mengelompokkan sepatu-sepatu tersebut sesuai brand dan ukurannya.




Evaluasi Materi