Home Ganti Gaya Belajar

Pengertian
Iman Kepada Allah

Beriman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, mengamalkan dengan anggota badan. Iman berasal dari Bahasa Arab aamana – yu’minu – imaanan yang berarti yakin, percaya dan membenarkan. Sedangkan secara istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, mengamalkan dengan angota badan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa iman bukan hanya percaya akan sesuatu namun juga ada tindak lanjut dari kepercayaan tersebut. Jika kita hubungkan dengan Iman Kepada Allah, maka setelah kita yakin dan percaya kepada Allah dengan hati kita kemudian dilanjutkan dengan mengamalkan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.

Untuk menjadi orang beriman tentunya diperlukan keyakinan dan kerja kerasnya untuk meraih ridha dari Allah. Hal ini karena Allah telah memberikan peringatan kepada kita semua apabila tidak beriman kepada Allah maka akan menjadi orang yang tersesat di dunia dan akhirat. Bukti nyata seorang hamba yang beriman kepada Allah adalah melaksanakan sholat wajib 5 waktu dan dilanjutkan dengan berdoa kepada Allah SWT. Seorang hamba yang rajin sholat akan membuat hatinya menjadi lebih tenang. Selain itu pula, sholat adalah kunci tegaknya iman dari setiap hamba Allah. Sholat merupakan amal ibadah yang akan dihitung dan dipertanggungjawabkan pertama kali dihadapan Allah saat peristiwa hari akhir. Oleh karena itu, jika seseorang telah mengikrarkan dirinya beriman kepada Allah, maka Ia juga memiliki kewajiban untuk mendirikan sholat wajib 5 waktu.

Para Nabi dan Rosul dalam menyebarkan ajaran Allah memiliki misi yang sama yaitu mempercayai bahwa Allah sebagai satu-satunya dzat yang wajib untuk disembah oleh semua manusia. Para nabi dan rosul memiliki tantangan yang berbeda dan sangat berat dalam berdakwah mengajak umatnya untuk beriman kepada Allah. Aspek beriman kepada Allah menjadi dasar (fondasi) untuk meningkatkan pada aspek keimanan selanjutnya. Hal ini karena meyakini adanya Allah dengan sungguh-sungguh akan menjadikan seseorang lebih meyakini kepada aspek keimanan yang lain, yaitu iman kepada Malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada nabi dan rosul, iman kepada hari akhir dan iman kepada qada dan qadar.

Keimanan seseorang yang sudah tertanam dalam hatinya, pasti akan memancarkan sikap dan perilaku sebagai hamba Allah. Orang yang beriman kepada Allah pasti akan lebih mencintai Allah dan Rasulnya. Orang yang beriman akan menjadikan petunjuk Allah menjadi kebutuhan bagi orang yang beriman, maka jangan sampai kecintaan terhadap harta benda menjadi lebih utama melebihi cinta kepada Allah.

Setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hari akhir nanti. Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, begitu pula dengan perbuatan buruk juga akan dibalas dengan sikksaan/adzab dari Allah. Orang yang beriman kepada Allah haruslah bersikap selalu takut dengan siksa Allah.

Untuk menghindari siksa Allah Swt, maka sebagai seorang hamba yang beriman haruslah berpegang teguh kepada agama dan syariat Allah. Selain itu pula, orang yang yang beriman kepada Allah memiliki sikap ringan beramal shaleh dalam keadaan senan maupun susah senantiasa menegakkan agama Allah kapanpun dan dimanapun berada.


sumber : Video Youtube, Iman kepada Allah SWT | Rukun iman pertama, Ruang Belajar Indonesia, dipublikasikan tanggal 14 Mei 2020



Evaluasi Materi

iman bukan hanya percaya akan sesuatu namun juga ada tindak lanjut dari kepercayaan tersebut yaitu dengan . . . .

Bukti seorang hamba beriman kepada Allah yaitu ditunjukkan dengan . . . .

Kata “iman” berasal dari kata aamana - yu’minu - imaanan. Kata yu’minu mengandung arti ...